Dari masa ke masa, manusia terus berkembang seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman hidup. Namun di antara semua peninggalan yang bisa diwariskan dari generasi ke generasi, hanya ilmu yang tetap utuh, tidak lekang dimakan waktu dan tidak lapuk diterpa zaman. Kekayaan bisa habis, jabatan bisa berganti, ketenaran bisa meredup, namun ilmu akan selalu menemukan jalan untuk menghidupkan cahaya di hati manusia
Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam menempatkan ilmu dalam kedudukan yang sangat tinggi. Tidak ada kebangkitan tanpa ilmu dan tidak ada ketundukan kepada Allah tanpa pemahaman yang benar. Bahkan langkah pertama dalam risalah kenabian Nabi Muhammad SAW dimulai dari perintah untuk membaca
Ilmu Warisan Abadi Tak Lekang oleh Zaman
Ketika Jibril pertama kali turun membawa wahyu ia tidak membawa perintah untuk shalat ataupun puasa melainkan menyampaikan pesan dari langit yang berbunyi bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Ayat ini menjadi penanda bahwa ilmu adalah fondasi dari semua amalan
Menuntut ilmu dalam Islam bukan hanya dianjurkan namun diwajibkan bagi setiap Muslim tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Dalam sabdanya Rasulullah SAW menyampaikan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Ini menandakan bahwa siapa pun memiliki tanggung jawab untuk mencari pemahaman agar hidupnya lebih terarah dan penuh makna
Lebih dari sekadar instruksi, hadist-hadist Nabi Muhammad SAW menunjukkan betapa pentingnya peran ilmu dalam kehidupan seorang mukmin. Rasulullah bersabda barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Jalan ilmu bukan hanya memudahkan urusan dunia tetapi juga membuka pintu-pintu kebaikan di akhirat
Ilmu dalam Islam juga merupakan sumber cahaya yang menyinari kehidupan. Tanpa ilmu ibadah bisa tersesat, tanpa pemahaman seseorang bisa tergelincir dalam kesesatan. Karena itulah Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadistnya keutamaan orang berilmu dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian
Makna dari hadist ini menggambarkan bahwa ilmu memberi nilai tambah dalam setiap ibadah. Bahkan amal yang dilakukan tanpa ilmu bisa menjadi sia-sia atau bahkan menyesatkan. Oleh karena itu Islam tidak pernah memisahkan antara amal dan ilmu karena keduanya adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Baca Juga : 50 Hadist Pilihan Tentang Menuntut Ilmu
Tidak hanya bagi diri sendiri ilmu juga menjadi sumber pahala yang terus mengalir kepada orang lain. Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda jika manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya. Ilmu yang dibagikan akan menjadi warisan abadi yang tidak berhenti di liang kubur
Dari sini kita dapat memahami bahwa ilmu bukan hanya sekadar untuk memperkaya pikiran tetapi juga untuk memperkuat akhlak dan membangun peradaban. Orang yang memiliki ilmu akan lebih arif dalam bertindak, lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, dan lebih sabar dalam menghadapi ujian
Islam juga memberikan penghormatan besar kepada para ulama. Dalam sabda Rasulullah SAW disebutkan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka siapa yang mengambilnya ia telah mengambil bagian yang banyak. Ini menjadi penegasan bahwa ilmu adalah warisan tertinggi yang bisa diperoleh manusia
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan bahwa orang-orang yang berilmu mendapatkan penghormatan dan kepercayaan dari masyarakat. Mereka dijadikan tempat bertanya, rujukan dalam persoalan, bahkan panutan dalam bertindak. Ilmu menjadikan seseorang mulia tanpa harus memiliki gelar atau harta
Namun menuntut ilmu bukan perkara mudah. Ia membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan pengorbanan. Dalam proses mencari ilmu sering kali seseorang harus menanggalkan kenyamanan, melewati tantangan, dan mengalahkan rasa malas. Tapi seperti janji Allah tidak ada usaha yang sia-sia. Barangsiapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan
Tidak hanya ilmu agama, Islam juga mendorong umatnya untuk mempelajari ilmu dunia. Segala pengetahuan yang membawa manfaat dan mendekatkan manusia pada penciptanya adalah ilmu yang diberkahi. Bahkan pada zaman keemasan Islam para ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina, Al Khawarizmi, dan Al Biruni menjadi pelopor dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan yang diakui hingga kini
Ilmu juga menjadi perisai dari kesesatan dan kebodohan. Dalam hadist Rasulullah SAW disebutkan bahwa keutamaan seorang alim atas seorang abid seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Ini menunjukkan bahwa ilmu memiliki sinar yang jauh lebih terang dibanding sekadar ibadah tanpa pemahaman
Bahkan para malaikat pun memberikan penghormatan kepada penuntut ilmu. Rasulullah SAW bersabda sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu. Ini bukan sekadar simbolik tetapi merupakan bentuk penghargaan ilahiah terhadap orang yang rela menempuh jalan panjang demi ilmu
Dalam konteks zaman sekarang yang penuh tantangan dan godaan digital, menuntut ilmu tetap menjadi kewajiban yang tak tergantikan. Ilmu adalah kompas di tengah arus informasi yang deras dan membingungkan. Ia menjadi pelindung dari berita palsu, dari pemikiran yang menyimpang, dan dari sikap yang gegabah
Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, ilmu adalah pilar yang menjaga manusia agar tetap teguh dalam nilai dan prinsip. Ia adalah warisan abadi yang tidak bisa dicuri, tidak bisa dirampas, dan tidak bisa dilupakan
Oleh karena itu marilah kita terus menjaga semangat belajar. Tidak ada kata terlambat untuk memulai dan tidak ada alasan untuk berhenti. Selama nyawa masih dikandung badan selama akal masih berpikir dan selama hati masih bergetar terhadap kebenaran maka menuntut ilmu adalah jalan terbaik untuk memperbaiki diri
Ilmu bukan hanya tentang membaca buku tetapi juga tentang memahami kehidupan. Ia adalah jendela yang membuka pandangan lebih luas dan lebih dalam terhadap dunia dan akhirat. Dan ketika ilmu sudah menjadi bagian dari diri maka hidup akan terasa lebih ringan karena setiap langkah diiringi dengan pemahaman.
Maka jadikanlah ilmu sebagai sahabat dalam perjalanan hidup. Warisan ini tidak akan habis oleh zaman, tidak akan ditelan usia, dan tidak akan disia-siakan oleh Allah. Sebab ilmu adalah cahaya dan siapa yang bersama cahaya tidak akan tersesat