Mantan anggota Knesset Israel, Moshe Feiglin, menyatakan di televisi nasional bahwa “setiap bayi yang ada di Gaza adalah musuh.”
Pernyataan ini, yang disiarkan di Channel 14 Israel, mengungkap pola pikir genosida yang serta merta menjadi dasar dari kampanye militer Israel di Gaza. Alih-alih hanya menargetkan Hamas, Diktator Feiglin memperluas kecaman “musuh” hingga dalam setiap jengkal warga Palestina yang masih hidup di Gaza termasuk Bayi didalamnya sebagai bentuk pembenaran dan pembantaian massal serta pengusiran warga secara paksa.
Feiglin tak hanya berhenti berbicara. Ia secara terbuka menyerukan penaklukan dan pemertaan Gaza oleh warga Yahudi, dengan menghapus seluruh populasi asli sebagai satu-satunya jalan menuju kemenangan, menurut versinya.
Ini bukanlah suara-suara dari masyarakat tapi ini adalah suara mantan pejabat parlemen yang mencerminkan kebijakan hukuman kolektif yang lebih luas dari Israel. Ucapannya bukan hanya tidak bermoral, tetapi juga merupakan bentuk hasutan terang-terangan terhadap genosida pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Diamnya atau bahkan dukungan diam-diam dari pemerintah negara-negara Barat terhadap ujaran kebencian semacam ini menjadikan mereka turut bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina yang terkepung dan diluluhlantakkan.
