6 Keutamaan Hari Jumat Menurut Alquran

6 Keutamaan Hari Jumat Menurut Alquran

Di antara tujuh hari dalam sepekan, ada satu hari yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah adalah Hari Jumat. Dalam Islam, hari ini bukan sekadar penanda akhir pekan atau waktu libur bagi sebagian orang. Lebih dari itu, Hari Jumat adalah hari yang diberkahi, hari yang dipenuhi rahmat, dan hari yang diangkat derajatnya oleh Allah melalui firman-Nya dalam Alquran maupun melalui sabda Rasulullah SAW.

Namun sayangnya, tidak semua menyadari kemuliaannya. Ada yang menjadikan Jumat hanya sebagai waktu bersantai. Ada pula yang justru lalai dari salat berjamaah, enggan membaca Alquran, dan melewatkan kesempatan emas yang datang hanya sekali dalam sepekan. Padahal, jika umat Muslim benar-benar memahami keutamaannya, maka Hari Jumat akan menjadi waktu yang paling dinanti, bukan sekadar dilalui.

Berikut enam keutamaan Hari Jumat menurut Alquran, yang seharusnya menggetarkan hati dan membangkitkan semangat untuk memperbaikinya.

Apa saja keutamaan hari Jumat tersebut? Yuk, simak 6 poinnya di bawah ini!

6 Keutamaan Hari Jumat Menurut Alquran

1. Hari Terjadinya Penciptaan dan Peristiwa Besar

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya.” (HR Muslim)

Penciptaan manusia pertama terjadi di hari ini. Ini bukan peristiwa biasa. Ini adalah momen yang menandai awal kehidupan manusia, awal perjalanan sejarah umat. Maka tak heran jika Jumat menjadi hari yang disucikan.

2. Hari Berkumpulnya Kaum Muslimin dalam Ibadah Khusus

Allah berfirman dalam Alquran: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan salat pada Hari Jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.”
(QS Al-Jumu’ah: 9)

Ayat ini menunjukkan bahwa Jumat memiliki kekhususan dalam bentuk salat yang tidak ada pada hari lain. Seruan untuk meninggalkan perdagangan adalah bukti bahwa Allah menginginkan umat Islam memprioritaskan ibadah dibanding aktivitas duniawi saat azan berkumandang.

Namun realitanya, masih banyak yang mengabaikan panggilan ini. Ada yang tetap berdagang saat khutbah berlangsung. Ada yang datang terlambat hanya untuk mencicipi rakaat terakhir. Semua ini adalah cerminan bahwa nilai spiritual Hari tersebut belum benar-benar hidup di dalam hati sebagian umat.

3. Hari Turunnya Rahmat dan Ampunan

Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa: “Sesungguhnya di antara hari-hari kalian terdapat Jum’at. Maka perbanyaklah salawat kepadaku pada hari itu, karena salawat kalian disampaikan kepadaku.” (HR Abu Dawud)

Hari Jum’at adalah waktu terbaik untuk memperbanyak doa, istighfar, dan salawat. Bahkan ada waktu mustajab pada hari ini di mana doa tidak akan ditolak, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadist. Sayangnya, kesibukan dunia membuat momen itu sering terlewat begitu saja. Gadget, rapat, atau urusan pribadi menjadi pengalih yang mematikan kesadaran.

 

 

4. Hari Diperintahkannya Membaca Surah Al-Kahfi

Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada Jumat adalah membaca surah Al-Kahfi. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca surah Al-Kahfi pada Hari Jum’at, maka cahaya akan memancar untuknya antara dua Jum’at.” (HR Hakim)

Cahaya di sini bukan hanya makna fisik, tapi juga simbol hidayah, petunjuk, dan penjagaan Allah dari fitnah dunia. Di zaman sekarang, di mana tantangan iman begitu kuat, membaca Al-Kahfi bisa menjadi benteng spiritual. Namun banyak yang lupa atau tidak tahu. Padahal hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk mendapatkan cahaya sepanjang pekan.

5. Hari Dihapuskannya Dosa-dosa Kecil

Dalam sebuah hadist disebutkan: “Salat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR Muslim)

Betapa besar kasih sayang Allah. Hari Jum’at bukan hanya hari ibadah, tapi juga hari pembersihan diri. Asalkan umat menjaga adab dan niatnya, dosa-dosa kecil bisa terhapus hanya dengan menjalani Jumat dengan benar. Namun, jika Jumat justru diisi dengan kelalaian, bagaimana mungkin berkah itu akan datang?

6. Hari yang Akan Terjadi Kiamat

Meski terdengar mengerikan, kenyataan bahwa kiamat akan terjadi pada Hari Jum’at justru menjadi pengingat bahwa hari ini bukan waktu biasa. Rasulullah SAW bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada Hari Jum’at.” (HR Muslim)

Bagi mereka yang lalai, ini adalah peringatan. Tapi bagi mereka yang bersiap, ini adalah motivasi untuk memperbaiki diri setiap Jumat. Mungkin ini Jum’at terakhir. Mungkin tidak akan ada lagi azan Zuhur yang kita dengar. Maka benarkah kita siap?

Akhirnya, Hari Jum’at adalah cermin dari keimanan seseorang. Bagi yang menyadari keutamaannya, Jum’at adalah hari yang dipenuhi ketenangan dan harapan. Bagi yang melupakannya, Jum’at hanya menjadi bagian dari rutinitas yang hilang maknanya. Mari kita hidupkan kembali ruh Hari Jum’at dalam diri dan keluarga kita. Bukan dengan formalitas, tapi dengan kesungguhan hati dan amal nyata.

Bagikan:

Related Post