Di antara banyaknya bentuk ibadah dalam Islam, doa adalah salah satu cara paling dekat untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Bagi Nabi Muhammad, doa bukan sekadar permintaan, tapi juga bentuk pengakuan akan kelemahan manusia di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam setiap kesempatan, beliau tak pernah lepas dari doa baik saat senang maupun saat duka, saat perang ataupun damai, saat sehat maupun sakit.
Namun di balik ribuan doa yang beliau ajarkan, ada beberapa yang sangat beliau sukai, bahkan beliau ulang terus menerus. Doa-doa ini mencerminkan sifat rendah hati, harapan yang mendalam, serta keinginan untuk selalu mendapat perlindungan dan ampunan dari Allah. Sebagai umatnya, mengetahui dan mengamalkan doa-doa ini bukan hanya menambah kedekatan spiritual, tetapi juga membawa ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Berikut adalah sepuluh Doa Nabi yang paling disukai dan penuh makna, sebagaimana disebutkan dalam hadist-hadist shahih.
10 Doa yang Disukai Nabi Muhammad
1. Doa Memohon Ampunan
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku. (HR Tirmidzi)
Doa ini sangat beliau cintai, terutama saat malam-malam terakhir bulan Ramadan. Doa ini menunjukkan bahwa sebaik-baik permintaan adalah ampunan.
2. Doa Terhindar dari Hati yang Keras
“Allahumma inni a’udzu bika min ‘ilmin la yanfa’, wa min qalbin la yakhsha’, wa min nafsin la tashba’, wa min du’a’in la yusma’.” Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak didengar. (HR Muslim)
Betapa banyak orang yang merasa pandai namun hatinya kering. Doa ini menjadi perisai agar kita tidak terjebak dalam kesombongan intelektual dan kekosongan spiritual.
3. Doa Perlindungan dari Kemiskinan dan Kekufuran
“Allahumma inni a’udzu bika min al-kufri wal-faqri.” Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. (HR Abu Dawud)
Doa Nabi ini penuh peringatan, bahwa kemiskinan yang tidak disikapi dengan sabar bisa menggiring seseorang pada kekufuran. Maka beliau memohon perlindungan dari keduanya sekaligus.
4. Doa Kesehatan dan Kesejahteraan
“Allahumma ‘afini fi badani, Allahumma ‘afini fi sam’i, Allahumma ‘afini fi bashari.” Artinya: Ya Allah, berikanlah kesehatan pada tubuhku, pendengaranku, dan penglihatanku. (HR Abu Dawud)
Doa ini menggambarkan syukur atas nikmat indera dan harapan agar nikmat itu tetap terjaga hingga akhir hayat.
5. Doa Menghindari Rasa Malas dan Beban Hutang
“Allahumma inni a’udzu bika min al-‘ajzi wal-kasali, wal-jubni wal-bukhli, wa ghalabatid-dayni wa qahrir-rijal.” Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kekikiran, lilitan hutang, dan tekanan manusia. (HR Bukhari)
Betapa banyak orang hari ini terjebak dalam tekanan ekonomi dan beban sosial. Doa Nabi ini begitu relevan dalam keseharian kita.
6. Doa Memohon Hidayah dan Keteguhan
“Allahumma yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.” Artinya: Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu. (HR Tirmidzi)
Hati manusia lemah dan mudah goyah. Bahkan Nabi pun terus meminta keteguhan. Maka kita pun harus sering mengulang doa ini dalam kehidupan yang penuh godaan.
7. Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat
“Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzabannar.” Artinya: Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. (QS Al-Baqarah: 201)
Doa ini diajarkan langsung oleh Alquran dan sangat disukai Nabi. Ia menjadi doa yang paling seimbang: tidak melupakan dunia, tapi tetap fokus pada akhirat.
8. Doa Masuk Pagi dan Petang
“Allahumma bika ashbahna wa bika amsayna wa bika nahya wa bika namutu wa ilaykan-nusyur.” Artinya: Ya Allah, karena Engkau kami memasuki pagi dan petang, karena Engkau kami hidup dan mati, dan kepada-Mu kami kembali. (HR Tirmidzi)
Doa Nabi ini mengajarkan kita untuk mengingat Allah setiap kali hari berganti. Sebuah pengingat bahwa hidup ini fana, dan kematian bisa datang kapan saja.
9. Doa Mohon Jauh dari Fitnah Dunia
“Allahumma inni a’udzu bika min fitnatil mahya wal mamat.” Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. (HR Bukhari dan Muslim)
Kehidupan dunia yang penuh tipu daya bisa menjatuhkan iman siapa pun. Doa ini menjadi pelindung dari fitnah yang tak tampak di permukaan.
10. Doa Agar Amal Diterima
“Allahumma taqabbal minni innaka antas-sami’ul ‘alim.” Artinya: Ya Allah, terimalah amal ibadahku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (HR Muslim)
Karena amal yang terlihat belum tentu diterima, maka Nabi selalu memohon agar amalnya tidak sia-sia.
Doa bukan hanya tentang meminta. Ia adalah bentuk pengakuan, bentuk kebergantungan, dan bentuk kecintaan kepada Allah. Doa Nabi mengajarkan kita untuk selalu sadar akan kelemahan diri dan kekuatan Allah. Jika Rasulullah saja, yang paling mulia di antara manusia, selalu berdoa dan memohon, maka kita lebih membutuhkan lagi.
Mari biasakan membaca dan menghayati doa-doa yang beliau sukai. Karena di sanalah kita akan temukan kekuatan, kedamaian, dan jalan pulang kepada Tuhan.