Dalam hidup ini, setiap insan pasti ingin dicintai. Rasa ingin dicintai dan diterima adalah bagian alami dari fitrah manusia. Namun cinta yang paling murni dan abadi adalah cinta dari Sang Pencipta. Maka timbul sebuah pertanyaan yang kerap hadir dalam hati yang sedang mencari arah benarkah Allah selalu merindukan orang baik
Pertanyaan ini mengusik keheningan malam dan menggugah benak di tengah kesibukan dunia. Ketika seseorang berusaha hidup dalam kebaikan menjaga lisan, memperindah akhlak, menahan amarah, dan melapangkan hati untuk memberi, ia bertanya-tanya apakah kebaikan itu diperhatikan oleh Sang Pemilik Semesta. Apakah Allah yang Maha Pengasih benar-benar mencintai dan merindukan hamba-hamba-Nya yang senantiasa berbuat baik
Benarkah Allah Selalu Merindukan Orang Baik
Untuk memahami jawaban atas pertanyaan ini, kita perlu menelaah lebih dalam makna dari sifat Allah yang Maha Penyayang. Dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadist, Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan. Bahkan dalam sebuah hadist qudsi yang menggugah, Allah berfirman: ” Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku nyatakan perang kepadanya dan tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan atasnya dan hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR Bukhari)
Hadist ini menjadi penegas bahwa cinta Allah itu nyata dan dapat diraih oleh siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan. Ketika seorang hamba mencintai Allah melalui amal ibadah yang terus-menerus, maka Allah pun mencintainya bahkan menjaganya dengan rahmat yang tak tertandingi
Maka bagaimana mungkin cinta sebesar itu tidak disertai dengan rindu. Bukankah rindu adalah bagian dari cinta itu sendiri. Ketika seseorang mencintai, ia ingin dekat dengan yang dicintainya. Maka begitu pula Allah, Ia mencintai dan ingin mendekat kepada hamba-Nya yang baik melalui berbagai cara.
Baca Juga: Untuk Itu Yuk Mulai Sekarang Jadi Insan Yang Lebih Baik Dengan Berbagi Kepada Sesama
Salah satu bentuk kerinduan Allah adalah dengan mengundang hamba-Nya untuk kembali ke pangkuan-Nya melalui berbagai ujian hidup. Ketika seseorang diuji dengan kehilangan, dengan kesedihan, atau dengan kesendirian, itu bisa jadi adalah cara Allah mengingatkan bahwa Ia rindu. Ujian kadang bukan hukuman, tetapi panggilan kasih sayang agar hamba-Nya kembali memeluk-Nya dalam sujud yang dalam
Allah pun menggambarkan cinta dan rindu-Nya kepada hamba-hamba yang baik dengan janji-janji surgawi yang indah. Dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa Allah menyediakan taman-taman hijau, sungai-sungai mengalir, dan pertemuan langsung dengan-Nya bagi mereka yang menjaga iman dan amal. Bukankah itu bentuk rindu yang luar biasa, yakni menyiapkan tempat terbaik untuk pertemuan yang abadi
Salah satu dalil kuat bahwa Allah merindukan hamba yang baik adalah hadist tentang kembalinya ruh orang mukmin
“ Tidaklah seorang hamba yang dicintai Allah meninggal kecuali Allah akan merindukannya dan memerintahkan para malaikat untuk menyambutnya dengan rahmat.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Hadist ini menunjukkan bahwa kematian bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari perjumpaan cinta yang telah lama dinanti. Jika selama hidupnya seorang hamba menjaga lisannya, menebar kebaikan, dan menjauhi keburukan, maka Allah pun menunggu kedatangannya dengan penuh rindu
Kebaikan bukanlah perkara besar yang mengharuskan harta atau pangkat. Senyum yang tulus kepada saudara seiman, kesabaran dalam mendengar keluhan, memberi jalan kepada yang membutuhkan, dan mendoakan dalam diam pun termasuk dalam amal yang membuat Allah mencintai
Sayangnya di zaman ini banyak orang merasa bahwa kebaikan mereka sia-sia karena tidak mendapat pengakuan. Mereka lupa bahwa yang paling penting bukan pengakuan manusia, tetapi penerimaan dari Allah. Ketika kita sadar bahwa Allah melihat setiap upaya kita untuk menjadi pribadi yang baik, maka rasa letih pun menjadi ringan dan hati menjadi tenang
Allah tidak akan menyia-nyiakan amal siapa pun yang berbuat kebaikan. Dalam surah Az-Zalzalah disebutkan
Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah pun niscaya akan melihat balasannya
Artinya tak ada satu pun kebaikan yang luput dari catatan-Nya. Tak ada senyuman, doa, atau sedekah kecil yang diabaikan oleh Allah
Rasulullah SAW juga bersabda: ” Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril lalu berkata Aku mencintai fulan maka cintailah dia lalu Jibril mencintainya dan menyerukan kepada penduduk langit Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah dia maka dicintailah dia oleh penduduk langit dan diterima di bumi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Apa yang lebih indah dari cinta yang membuat seluruh langit merindukan kita. Maka jawaban atas pertanyaan di awal adalah ya Allah selalu merindukan orang baik. Cinta-Nya bukan seperti cinta manusia yang berubah-ubah. Kerinduan-Nya bukan seperti rindu yang rapuh karena waktu. Ia abadi dan nyata bahkan ketika kita sendiri lupa bahwa kita dicintai
Maka jangan pernah merasa sendiri ketika kita berbuat baik. Jangan lelah menolong, jangan ragu bersedekah, dan jangan berhenti memaafkan. Karena setiap kebaikan adalah jalan menuju cinta dan rindu Allah yang tidak terputus
Dan saat kehidupan terasa berat, saat manusia tak lagi menghargai kebaikan yang kita lakukan, cukup ingat bahwa ada Allah yang selalu memperhatikan. Ia rindu, Ia menanti, dan Ia akan membalas semua dengan balasan yang tak terbayangkan oleh akal manusia.