Setiap Muslim mengaku mencintai Rasulullah SAW. Namun, cinta yang sejati bukan hanya dilisankan, tetapi dibuktikan dengan tindakan. Dan salah satu bentuk cinta terbesar kepada Nabi adalah dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau. Tidak semua sunnah sulit dilakukan. Bahkan banyak yang ringan, sederhana, tapi memiliki pahala dan keberkahan luar biasa. Masalahnya, di tengah kesibukan dan kemudahan dunia modern, tidak sedikit dari kita yang mulai melupakan kebiasaan-kebiasaan yang dahulu sangat disukai oleh Baginda Nabi.
Ada anggapan keliru bahwa sunnah hanya urusan ibadah formal semata. Padahal, kehidupan Rasulullah adalah teladan menyeluruh: dari cara makan, tidur, berjalan, berbicara, bahkan tersenyum. Dan setiap tindakan yang beliau sukai, jika diikuti oleh umatnya, akan mendekatkan seseorang kepada ridha Allah SWT.
Berikut ini adalah beberapa sunnah yang sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW, yang seharusnya kita jaga dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
7 Anjuran Sunnah Kesukaan Nabi Muhammad
1. Menjaga Senyum di Wajah
Senyum mungkin terdengar sepele, tapi bagi Rasulullah, itu adalah tanda keramahan dan cinta. Beliau selalu menampilkan wajah berseri-seri di hadapan para sahabatnya. Dalam hadist disebutkan: “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi)
Di dunia yang semakin keras dan penuh tekanan, senyum bisa menjadi pelipur lara. Namun hari ini, kita lebih mudah menunjukkan wajah masam daripada menyapa dengan senyum tulus. Padahal, ini adalah salah satu kebiasaan yang sangat disukai oleh Rasulullah dan bisa menyatukan hati manusia.
2. Bersiwak atau Membersihkan Gigi
Rasulullah sangat menjaga kebersihan mulut. Beliau sering kali menggunakan siwak sebelum wudhu atau salat. Bahkan dalam sabdanya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak salat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Meski siwak bisa diganti dengan sikat gigi hari ini, esensinya tetap sama: menjaga kebersihan dan kesegaran dalam beribadah. Sayangnya, banyak yang lebih memperhatikan penampilan luar, tapi lupa merawat kebersihan diri secara spiritual maupun fisik.
3. Makan dengan Tangan Kanan dan Tidak Berlebihan
Rasulullah makan dengan tiga jari tangan kanan, tidak bersandar saat makan, dan tidak pernah berlebihan. Beliau bersabda: “Tidak ada tempat yang lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan yang menegakkan tulangnya.” (HR Tirmidzi)
Makan secukupnya, tanpa berlebihan, adalah sunnah yang sarat manfaat. Tapi di zaman sekarang, banyak yang terjebak dalam pola makan berlebihan demi gaya hidup. Padahal, penyakit tubuh kerap berawal dari perut yang tak dijaga.
4. Mengucap Salam dan Menjawabnya
Memberi salam adalah bagian dari cinta sesama Muslim. Ini bukan formalitas, tapi doa dan ikatan ukhuwah. Rasulullah bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Tapi hari ini, salam sering digantikan dengan sapaan singkat atau bahkan hanya anggukan kepala. Padahal, salam adalah sunnah lisan yang menyatukan hati dan mempererat persaudaraan.
5. Tidur Menghadap Kanan
Satu kebiasaan sederhana yang dilakukan Rasulullah adalah tidur di sisi kanan dengan tangan di bawah pipi. Ini bukan hanya adab, tapi juga memiliki manfaat kesehatan. “Apabila Rasulullah hendak tidur, beliau tidur di sisi kanannya, lalu membaca: ‘Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati.'” (HR Bukhari)
Tidur bukan hanya istirahat fisik, tetapi waktu yang bisa dimulai dengan doa dan sunnah. Ini menunjukkan betapa Islam mengajarkan bahwa setiap aktivitas harian pun bisa bernilai ibadah jika diniatkan dan dilakukan dengan cara yang benar.
6. Membaca Doa Ketika Masuk dan Keluar Rumah
Satu hal kecil yang sering dilupakan adalah doa saat melangkah keluar atau masuk rumah. Padahal Rasulullah selalu membaca doa agar dilindungi dari setan dan dilimpahi keberkahan. “Apabila seseorang masuk ke rumahnya dan menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan berkata: ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam untukmu.’” (HR Muslim)
Namun kini, karena terburu-buru atau sibuk dengan gawai, banyak yang lupa menyebut nama Allah. Padahal perlindungan itu sangat kita butuhkan dalam kehidupan yang penuh godaan.
7. Menjenguk Orang Sakit dan Menghiburnya
Rasulullah SAW sangat menyukai amalan menjenguk orang sakit. Bahkan beliau menyebutnya sebagai bagian dari hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya. “Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam… jika dia sakit, maka jenguklah.” (HR Muslim)
Mengunjungi yang sakit bukan hanya bentuk empati, tetapi juga membawa pahala besar. Namun di era digital ini, hubungan sosial kian renggang. Ucapan “semoga lekas sembuh” sering hanya berupa teks, tanpa kehadiran nyata.
Sunnah yang disukai Nabi Muhammad bukan tentang ritual yang rumit, tapi tentang kesederhanaan dan ketulusan. Apa yang beliau ajarkan selalu berakar pada cinta, kebersihan, kedisiplinan, dan kasih sayang antarmanusia. Menjalankan sunnah bukan hanya untuk menambah pahala, tapi juga untuk menumbuhkan cinta yang tulus kepada sang teladan sejati.
Jika kita benar-benar mencintai Nabi, maka ikutilah apa yang beliau cintai. Karena tak ada cinta tanpa bukti. Dan bukti terbaik adalah mengikuti jejak kehidupan beliau, dari hal-hal yang besar hingga yang paling sederhana.