Rezeki Datang Dari Arah Tak Terduga

Rezeki Datang Dari Arah Tak Terduga

Hidup manusia tidak bisa dilepaskan dari rezeki. Setiap detik, manusia bergantung pada nikmat Allah. Ada yang mencari dengan kerja keras, ada yang menempuh jalan berliku, ada pula yang pasrah dalam doa. Namun, terkadang manusia lupa bahwa rezeki datang dari arah tak terduga, sering kali tanpa perhitungan, di luar akal dan rencana manusia. Allah telah menegaskan dalam firman-Nya: “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Ayat ini begitu menenangkan, sekaligus mengguncangkan hati. Di satu sisi, ia menanamkan optimisme bahwa siapa pun bisa mendapatkan rezeki meski jalan yang ditempuh tampak sempit. Namun di sisi lain, betapa banyak manusia yang tidak percaya, lalu berputus asa, bahkan mencela takdir Allah ketika rezekinya terasa sempit. Padahal, rezeki datang dari arah tak terduga, bukan hanya dari hasil kerja, tetapi juga dari karunia dan kehendak Allah yang luas tanpa batas.

Doa diantara Harapan dan Kekhawatiran

Bayangkan seorang pedagang kecil yang hampir menutup tokonya karena dagangan sepi. Namun, tiba-tiba datang pembeli dalam jumlah besar yang menyelamatkan usahanya. Bukankah ini bukti bahwa rezeki datang dari arah tak terduga? Namun, di sisi lain, ada pula yang merasa hidupnya hancur karena rezeki yang ditunggu tidak kunjung tiba. Hati menjadi gelisah, pikiran dipenuhi rasa putus asa, seolah Allah meninggalkannya.

Rasulullah ﷺ mengingatkan: “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini menyentuh hati. Burung saja, makhluk kecil yang tidak punya gudang atau simpanan, tetap Allah beri kecukupan setiap hari. Lalu bagaimana mungkin manusia yang berakal, yang bisa bekerja dan berdoa, merasa bahwa Allah menelantarkannya?

Namun, kenyataannya manusia sering merasa resah. Ketika rezeki tak kunjung datang, muncul rasa putus asa. Padahal, boleh jadi Allah sedang menundanya agar hati hamba tidak terikat pada dunia. Atau, Allah memberi dari jalan lain yang tak disadari, misalnya berupa kesehatan, sahabat yang baik, atau anak yang saleh. Inilah yang sering tidak dilihat manusia.

Dalil Ulama Tentang Rezeki dari Arah Tak Terduga

Para ulama menafsirkan ayat dalam QS. Ath-Thalaq sebagai janji Allah yang pasti. Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa rezeki yang dimaksud bukan hanya berupa makanan atau harta, tetapi juga berupa hidayah, ilmu, kesehatan, ketenangan hati, dan kemudahan dalam urusan. Itulah wujud nyata bagaimana rezeki datang dari arah tak terduga.

Imam Ibn Katsir menambahkan, ayat ini menjadi penghiburan bagi orang yang sedang diuji kesempitan hidup. Allah akan memberikan rezeki bahkan dari jalan yang tidak pernah diperkirakan. Kadang manusia hanya menghitung uang, padahal Allah menurunkan rezeki berupa kemudahan yang nilainya lebih besar dari harta.

Namun, ada pula sisi gelap. Jika manusia hanya bergantung pada akal dan kekuatan diri, tanpa tawakal, maka rezekinya terasa sempit. Ia berusaha siang malam, namun tetap gagal, karena melupakan Allah. Ulama mengingatkan bahwa bekerja keras tanpa doa adalah kesombongan, sedangkan doa tanpa usaha adalah kemalasan.

Wujud Rezeki yang Tak Disangka-sangka

Sungguh banyak kisah nyata bagaimana rezeki datang dari arah tak terduga. Seorang ayah yang sedang kesulitan membiayai sekolah anaknya tiba-tiba mendapatkan bantuan beasiswa. Seorang ibu yang bingung membeli obat untuk anaknya, tiba-tiba ada tetangga yang datang membawa uang. Bahkan, seorang hamba yang tekun beristighfar dan berdoa serta beribadah kepada Allah mendapati pintu rezeki terbuka dengan cara yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesempitannya, kelapangan dalam setiap kesusahannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud).

Hadits ini menguatkan hati bahwa istighfar bukan hanya sekadar ucapan memohon ampun, tetapi juga kunci turunnya keberkahan. Betapa banyak manusia yang lalai dari istighfar, padahal di sanalah terkunci pintu-pintu rezeki yang tak disangka.

Rasa Syukur Meraih Rezeki Tak Terduga

Coba bayangkan seorang hamba yang sudah putus asa, air mata jatuh, doa dipanjatkan dengan penuh kerendahan hati. Tiba-tiba Allah kirimkan pertolongan. Hatinya bergetar, matanya kembali bersinar, dan lidahnya tak henti mengucapkan syukur. Itulah saat rezeki datang dari arah tak terduga, sebuah bukti nyata bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Menolong.

Namun, betapa malangnya mereka yang ketika mendapatkan rezeki, justru lupa bersyukur. Mereka merasa itu hasil kerja keras semata, lalu lupa bahwa semua datang dari Allah. Sungguh menyedihkan, karena rezeki tanpa syukur akan berbalik menjadi azab.

Rasa haru, lega, dan syukur adalah emosi yang selalu menyertai ketika menyadari bahwa rezeki benar-benar datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah. Rezeki yang tak disangka memberi pelajaran mendalam, bahwa manusia hanyalah hamba yang lemah, sedangkan Allah adalah pemilik segala karunia.

Bagikan:

Related Post